SATUAN-SATUAN KAPAL
Volume displacement adalah volume air yang dipindahkan badan kapal yang
terbenam di dalam air. Dengan catatan, volume displacement atau
displasemen volume dengan tanpa tebal kulit, tebal lunas dan
tonjolan-tonjolan misalnya daun kemudi, baling-baling dan lain-lain
dinamakan juga Isi Karene. Jika seluruh bagian tersebut di atas ikut
dihitung disebut dengan Volume displacement penuh. Volume displacement
biasanya dinotasikan dengan V.
Gambar 5.1. Bagian kapal yang terbenam di dalam air
V = L x B x T x Cb……(m³), dimana :
L : panjang kapal
B : lebar kapal
T : sarat kapal
Cb : koefisien blok
2. DISPLACEMENT (Displasemen Berat), ∆
Displacement adalah berat air yang dipindahkan oleh badan kapal di
dalam air. Kalau misalnya Volume displacement adalah V dan berat jenis
air dinyatakan dengan ρ, maka :
∆ = V x ρ
∆ = L x B x T x Cb x ρ…….(ton)
MENGHITUNG VOLUME DISPLACEMENT (Metode Simpson)
Gambar 4.12. Menghitung volume displacement
Cara menghitung sebagai berikut :
- Berdasarkan panjang Lpp, digunakan luas station-station.
- Bagian kapal sepanjang Lpp dinamakan Main Part sedangkan bagian dibelakang AP dinamakan Cant Part.
- Sepanjang Lpp dibagi dengan station sesuai jarak ordinat pada aturan Simpson (h).
- Dicari luas penampang tiap station ( misalkan A0, A1, A2, A3 dan A4 ).
- Bagian cant part dibagi dua, dengan jarak ordinat h’ misal = xh, dicari luas penampang A-2=0 , A-1 dan A0 (= A0 main part ).
-
Dihitung volume kapal seluruh, main part dan cant part, dengan aturan
Simpson mengunakan satu tabel. Harga x pada jarak ordinat h’ dimasukkan
pada factor Simpson.
Cara mencari luas penampang station :
Station -1 : A-1 = 2 x 1/3 h-1. Σ Y.s
Station 0 : A0 = 2 x 1/3 h0. Σ Y.s
Station 1 : A1 = 2 x 1/3 h1. Σ Y.s
Station 2 : A2 = 2 x 1/3 h2. Σ Y.s
Station 3 : A3 = 2 x 1/3 h3. Σ Y.s
Tabel perhitungan volume displacement & letak titik tekan memanjang LCB
No. Station
|
Luas station
(A)
|
Faktor
Simpson (s)
|
A.s
|
Lengan dari
St.2 (n)
|
Momen statis (A.s.n)
|
-2
|
A-2
|
1x
|
A-2. 1x
|
-(2+2x)
|
-A-2.1x(2+2x)
|
-1
|
A-1
|
4x
|
A-1. 4x
|
-(2 + x)
|
-A-1. 4x(2+x)
|
0
|
A0
|
1x + 1
|
A0. (1x +1)
|
-2
|
-A0. (1x +1).2
|
1
|
A1
|
4
|
A1. 4
|
-1
|
-A1. 4 . 1
|
2
|
A2
|
2
|
A2. 2
|
0
|
0
|
3
|
A3
|
4
|
A3. 4
|
1
|
A3. 4 . 1
|
4
|
A4
|
1
|
A4. 1
|
2
|
A4. 1 . 2
|
Σ A.s
|
± Σ A.s.n
| ||||
Volume displacement (V) = 1/3 h . Σ A.s (m³)
| |||||
Letak titik tekan memanjang terhadap st.2 (LCB)
LCB = h . (± Σ A.s.n / Σ A.s) (m)
| |||||
Note : LCB (+) berarti sebelah kanan st.2 dan (–) sebelah kiri st.2
|
3. BERAT KAPAL SELURUH (= Berat Pemindahan Air)
Adalah berat air yang dipindahkan oleh badan kapal secara keseluruhan.
Pada saat kapal terapung seimbang maka berat air yang dipindahkan oleh
badan kapal di dalam air (Δ) sama dengan gaya tekan ke atas (buoyancy)
(ρV) sama dengan berat kapal seluruh (W). Jadi jika berat jenis air
dinyatakan dengan ρ, maka :
W (= Δ ) = V x ρ
Hukum
Archimedes mengatakan bahwa setiap benda yang dimasukkan ke dalam air,
benda tersebut mendapat gaya tekan ke atas (vertikal) sebesar berat zat
cair yang dipindahkan dalam keadaan setimbang.
Demikian pula halnya dengan sebuah kapal yang terapung di atas air akan
mendapat gaya tekan vertikal ke atas sebesar berat air yang dipindahkan
oleh badan kapal tersebut. Jadi, dalam hal ini gaya tekan ke atas tersebut adalah berat pemindahan air.
Sesuai pula dengan hukum Archimedes tersebut, maka besarnya pemindahan
air akan sama dengan berat kapal itu sendiri (berat kapal seluruhnya :
W). Dalam hal berat kapal, sama dengan berat kapal kosong ditambah dengan bobot mati (dead weight) atau dapat dituliskan :
W = DWT + Berat kapal kosong (LWT)
Titik tekan dari gaya ke atas yang merupakan titik berat dari volume badan kapal yang terletak di bawah permukaan air disebut :
- Longitudinal Centre of Buoyancy (titik tekan gaya ke atas memanjang) untuk arah memanjang.
- Vertical Centre of Buoyancy (titik tekan gaya ke atas melintang) untuk arah tegak.
Titik berat dari kapal :
- untuk arah memanjang disebut Longitudinal centre of gravity.
- Untuk arah melintang disebut Vertical centre of gravity.
Harus diingat bahwa gaya
berat kapal bekerja pada arah vertikal ke bawah, sedangkan displacement
merupakan gaya tekan yang bekerja dalam arah vertikal ke atas.
4. BOBOT MATI (DEAD WEIGHT), DWT
Bobot mati adalah daya angkut dari sebuah kapal dimana termasuk berat
muatan, bahan bakar, minyak pelumas, air minum, bahan makanan, berat
crew (anak buah kapal) dan penumpang beserta barang-barang yang
dibawanya. DWT satuannya dalam Ton.
Berat muatan adalah jumlah berat seluruh muatan yang diangkut. Berat
bahan bakar adalah jumlah berat bahan bakar yang dipakai dalam
pelayaran, dimana jumlahnya tergantung pada Daya (PK) mesin, kecepatan
kapal itu sendiri dan jarak pelayaran yang ditempuh.
Kecepatan yang digunakan dalam hal ini adalah kecepatan dinas, yaitu
kecepatan rata-rata yang dipakai dalam dinas pelayaran sebuah kapal dan
dinyatakan dalam, knot dimana 1 knot = 1 mil laut per jam. 1 knot = 1852
m/h = 0,5144 m/dt.
5. BERAT KAPAL KOSONG (LWT)
Adalah berat kapal yang dihitung dari 3 bagian besar, yaitu :
1) Berat badan kapal :
Yaitu : berat struktur baja badan kapal, bangunan atas (superstructure) dan rumah geladak (deck house).
Secara
singkat, bangunan atas (superstructure) adalah bangunan di atas deck
yang meliputi seluruh lebar kapal. Untuk bagian depan kapal disebut
dengan Forecastle, bagian tengah disebut Anjungan (Bridge) sedangkan
dibagian belakang disebut Kimbul (Poop). Sedangkan bangunan atas yang
tidak meliputi seluruh lebar kapal dinamakan dengan Rumah Geladak (Deck
House).
2) Berat peralatan geladak :
Yaitu : berat dari seluruh peralatan antara lain jangkar, rantai
jangkar, mesin jangkar, tali-temali, capstan, mesin kemudi, mesin winch,
derrick boom, tiang mast, ventilasi, tangga, alat navigasi, life boat,
david, cat, perlengkapan dan peralatan dalam kamar-kamar dan lain-lain.
3) Berat permesinan :
Yaitu : berat motor induk (main engine), motor bantu (auxiliary
engine), ketel, pompa-pompa, kompressor, separator, botol angin, cooler,
intermediate shaft (poros antara), propeller (baling-baling), shaft
propeller, bantalan-bantalan poros, reduction gear dan keseluruhan
peralatan yang ada di kamar mesin.
Berat kapal kosong satuannya dalam Ton.
6. VOLUME / KAPASITAS RUANG MUAT
Ruang muatan di dalam kapal barang biasanya dibedakan dalam tiga bagian ruangan, yaitu :
- ruang muatan cair (liquid cargo tank)
- ruang muatan dingin (refrigerated cargo hold)
- ruang muatan kering (dry cargo hold)
Macam-macam volume atau kapasitas ruang muatan pada umumnya dibedakan dalam 3 macam, yaitu :
-
Gross cargo capacity : kapasitas ruang muat yang direncanakan (jadi
tidak termasuk pengurangan konstruksi gading-gading/frame).
- Grain cargo capacity : kapasitas muatan curah.
Yaitu : kapasitas ruang muatan biji-bijian atau tanpa pembungkusan tertentu.
- Bale cargo capacity : kapasitas muatan karung.
Yaitu : kapasitas ruang muatan dalam pembungkusan tertentu misalnya dalam karung, kotak, drum dan lain-lain.
Pada grain cargo capacity,
muatan biji-bijian (curah) dapat mengisi bagian celah-celah antara
konstruksi di dalam ruang muatan (misalnya celah-celah antara
gading-gading/frame). Sedangkan pada bale cargo capacity, karena
muatan dibungkus dalam pembungkusan tertentu dan tidak bisa mengisi
ruang antara celah-celah konstruksi dan disamping itu antara muatan satu
dengan yang lainnya juga terdapat bagian-bagian yang kosong.
Pada umumnya, harga grain cargo capacity lebih besar dibandingkan bale
cargo capacity. Volume / kapasitas ruang muatan sangat tergantung pada
jenis barang/muatan yang diangkut. Dengan kata lain, tergantung dari
spesifik volume atau stowage factor jenis barang yang diangkut. Setiap
barang yang dikapalkan mempunyai standart nilai spesifik volume atau
stowage factor sendiri-sendiri. Spesifik volume adalah besarnya ruangan
dalam m³ atau ft³ yang diperlukan untuk menyimpan suatu jenis barang
tertentu seberat 1 metric ton. Kapal barang normal pada umumnya
mempunyai harga spesifik volume antara 1,3 – 1,7 m³/ton.
Jenis barang
|
Stowage Factor
|
Cara pem-
bungkusan
|
Jenis barang
|
Stowage Faktor
|
Cara pem-
bungkusan
|
1. Anggur
2. Apel
3. Beras
4. Barang2
didlm klg
5. Jagung
6. Gandum
7. Garam
8. Gula
9. Kapas
10.Kapuk
11.Kacang
|
1,5
2,5
1,4
1,35-1,4
1,5
1,4
1,1 - 1,6
1,3 - 1,4
1,5 - 2,4
1,6
1,6
|
Kotak
Kotak
Karung
Kotak
Karung
Karung
Karung
Karung
Bal
Bal
Karung
|
12. Kopi
13. Kopra
14. Pupuk
15. Semen
16. Teh
17. Temba
kau
18. Tepung
19. Cat
20. Bier
21. Wool di
pres
|
1,7-2,5
1,1-1,5
0,8
0,9
2,8-3,3
3,3
1,4
1,0
1,66
3,0
|
Karung
Karung
Sak
Sak
Peti
Bal
Sak
Kaleng
Barrel
Bal
|
Khusus untuk muatan biji-bijian (curah) tambang dan biji tumbuh-tumbuhan mempunyai harga spesifik volume seperti berikut ini :
Biji Besi : 0,8
Biji Nikel : 0,8
Biji Mangan : 0,6
Biji Tembaga : 0,4 – 0,6
Biji Phosphat : 0,85 – 0,9
Biji Gandum : 1,24
Biji Batubara : 1,2 – 1,3
Biji Belerang : 0,8
dll..
7. TONASE (TONNAGE)
Kapal dalam fungsinya sebagai alat angkut yang dipergunakan dalam
kegiatan ekonomi, maka tentulah dikenakan pajak-pajak serta memerlukan
biaya sehubungan dengan kegiatannya itu. Dapat dimaklumi bahwa makin
besar sebuah kapal, akan makin besar pula pajak-pajak serta
ongkos-ongkos yang harus dikeluarkannya. Dalam perkembangan selanjutnya,
bukan saja pajak pelabuhan didasarkan atas besarnya tonase ini
melainkan juga ongkos pengedokan, penundaan beberapa persyaratan
keselamatan pelayaran didasarkan pula atas besarnya tonase kapal.
Jadi fungsi tonase kapal adalah :
- Untuk menunjukkan ukuran besarnya kapal, yaitu kapasitas muatnya.
- Bagi
pemerintah, adalah untuk dasar pegangan atau acuan dalam memungut pajak
diantaranya adalah pajak pelabuhan sebagai imbalan atas pelayanan yang
telah diterima kapal tersebut.
- Bagi
pemilik kapal, adalah untuk memperkirakan pendapatan maupun pengeluaran
(pajak-pajak dan ongkos-ongkos) yang harus dikeluarkan pada kala waktu
tertentu.
- Tonase
dipergunakan pula sebagai batasan-batasan terhadap berlakunya
syarat-syarat keselamatan kapal ataupun beberapa syarat lainnya.
- Di galangan / dock kapal, tonnage banyak digunakan sebagai pedoman dalam menetapkan tarif docking dan reparasi kapal.
a) Macam-macam Tonase
Untuk pengukuran tonase dipakai register tonnage. Ada 2 macam register tonnage :
1. BRT (Bruto Register Tonnage) / Gross Tonnage (GT) : Isi kotor
GT (Isi kotor) adalah ukuran volume dari seluruh bagian kapal.
2. NRT (Netto Register Tonnage) / Net Tonnage (NT) : Isi bersih
NT (Isi bersih) adalah ukuran volume dari kapal yang berguna (menghasilkan pendapatan)
Gambar 5.2. Gross Tonnage dan Net Tonnage
Tonase adalah suatu besaran volume, karena itu satuannya adalah satuan
volume dimana 1 RT (satuan register) menunjukkan suatu ruangan sebesar
100 ft³ atau 1/0,353 m³ atau sama dengan 2,8328 m³.
b) Perhitungan Gross Tonnage & Net Tonnage
Gross Tonnage (BRT), dari sebuah kapal ditentukan dengan rumus :
GT = K1 . Vtot , dimana :
Vtot = volume total dari semua ruangan-ruangan
tertutup dalam kapal (m³)
K1 = 0,2 + 0,02 . log Vtot
Net Tonnage (NT) dari sebuah kapal ditentukan dengan rumus :
NT = K2 . VC (4d/3D)² + K3 . (N1 + N2/10), dimana :
K2 = 0,2 + 0,02 . log VC
K3 = 1,25 . [(GT + 10.000)/10.000]
VC = volume total dari ruang muat (m³)
D = moulded depth ditengah-tengah kapal (m), diukur dari bagian atas pelat
lunas hingga sisi bawah geladak pada sisi tepi geladak
d = moulded draught ditengah-tengah kapal (m)
N1 = jumlah penumpang-penumpang dalam kabin, yang tidak
lebih dari 8 tempat tidur
N2 = jumlah penumpang yang lain
N1 dan N2
(jumlah) adalah jumlah total penumpang dalam kapal yang diizinkan untuk
diangkut sesuai yang tercantum dalam Sertifikat kapal penumpang. Jika N1 + N2 < 13, maka N1 dan N2 diambil sama dengan 0 (nol). GT diperoleh dari hasil perhitungan sesuai rumus.
1. Faktor (4d/3D)² tidak boleh diambil lebih dari 1.
2. K2 . VC (4d/3D)² tidak boleh kurang dari 0,25 GT.
3. NT tidak boleh kurang dari 0,3 GT.
Moulded draught d diambil salah satu dari ketentuan di bawah ini :
- Untuk kapal yang mengikuti peraturan lambung timbul, sarat air sesuai Garis Musim Panas S (kecuali kapal pengangkut kayu).
- Untuk kapal penumpang, sarat air yang berhubungan dengan garis muat terdalam sesuai peraturan the Safety of Life at Sea (SOLAS).
- Untuk
kapal yang tidak menerapkan peraturan lambung timbul, tetapi menerapkan
persyaratan nasional, maka sarat air adalah pada batas Garis Muat Musim
Panas S.
- Untuk kapal tanpa garis muat tetapi sarat air ditentukan berdasar persyaratan nasional, dipakai sarat maksimumnya.
- Untuk kapal lainnya, dipakai 75 % moulded depth di tengah kapal.
Sebagai contoh perhitungan sederhana :
Sebuah kapal tipe container ship dengan ukuran :
Lpp = 135,0 m, LOA = 146,0 m B = 21,27 m
H = 12,20 m T = 7,06 m Cb = 0,57
Diketahui
volume lambung kapal, fore castle, superstructure dan ruang lainnya
adalah 30.900 m³ dan volume ruang muat yang ada di kapal adalah 18.550
m³. Hitunglah Displacement, Volume displacement, Gross tonnage dan Net
tonnage kapal tersebut !
Jawab :
Displacement (Δ ) dan Volume Displacement (V) :
Δ = V x ρ , dimana :
ρ = massa jenis air laut = 1,02587 ton/m³ dan
V = Lwl x B x T x Cb
Lwl tidak ditentukan, diambil sekitar 3% lebih panjang dari Lpp :
Lwl = Lpp + 3%.Lpp = 139,05 m, ambil Lwl = 139,0 m
Sehingga : V = 139 m x 21,27 m x 7,06 m x 0,57
V = 11.897,67 m³ dan
Δ = V x ρ
Δ = 11.897,67 m³ x 1,02587 ton/m³
Δ = 12.205,5 ton
Gross tonnage (GT) dan Net tonnage (NT) :
GT = K1 . Vtot, dimana :
K1 = 0,2 + 0,02 . log Vtot = 0,2 + 0,02 . log (30900) = 0,29
GT = 0,29 x 30900 = 8961
NT = K2 . VC (4d/3D)² + K3 [N1 + (N2/10)]
Karena jumlah crew kapal (N1) & penumpang lain (N2) tidak
ditentukan, kita ambil N1 dan N2 nol.
Sehingga:
VC = 18.550 m³
K2 = 0,2 + 0,02 log (18550) = 0,285
(4d/3D)² = 0,595
K3 = 0
Jadi : NT = 0,285 x 18550 x 0,595 = 3145,6
c) Bentuk Tonnage Mark
Gambar 5.3. Tonnage mark
Bentuk dari tonnage mark adalah berupa sebuah garis horizontal yang
disebut baseline (garis dasar) dan panjang 15 inchi atau 380 mm dan
tebal 1 inchi atau 25 mm.
Diatas baseline ini diletakkan secara terbalik suatu segitiga sama
sisi, yang sisi-sisinya 12 inchi atau 300 mm dan tebalnya 1 inchi (25
mm). Puncak dari segitiga tadi adalah tepat terletak pada titik tengah
dari base line. Pada tonnage mark ini ditambahkan juga sebuah garis
horizontal lain yang menunjukkan sarat yang sama dengan baseline akan
tetapi yang berlaku untuk sarat tropis air tawar. Garis horizontal
tambahan ini panjangnya 9 inchi atau 230 mm dengan tebal 1 inchi atau 25
mm.
Semoga Ilmunya bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar