Dilihat dari judulnya, ternyata bukan manusia saja yang mengalami stress, kapalpun juga bisa stress . laubagaimanakah ke stress an pada kapal...?? check it out.
Karena
kapal mengapung d iair maka kapal selalu mengalami tekanan dan tegangan
pada badan kapal yang diakibatkan baik pengaruh gaya dari luar maupun
dari dalam kapal itu sendiri.
Pengaruh dari dalam antara lain berat kapal itu sendiri, muatan, mesin kapal dan pengaruh dari operasional mesin-mesin kapal.
Pengaruh dari luar seperti : tekanan hydroststis dari air pada badan
kapal, angin dan ombak. Untuk itu kapal harus dirancang dengan tepat dan
harus digunakan seeficien mungkin dalam membawa muatan sehingga
mempunyai kekuatan yang cukup terhadap pengaruh tekanan dan tegangan
dari gaya gaya tersebut diatas.
Tekanan dan tegangan terjadi secara local, transversal dan longitudinal
pada badan kapal namun yang paling besar yang pengaruhnya pada badan
kapal adalah secara membujur yang menyebabkan terjadinya pembekokan
(bending) sepanjang badan kapal..
Gaya yang bekerja pada badan kapal yang menyebabkan terjadinya tekanan dan tegangan dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Gaya statis yang disebabkan oleh Gaya gravity (berat) dan gaya apung (buoyancy) yang bekerja pada titik-titik sepanjang badan kapal
- Gaya dinamis disebabkan oleh angin, ombak dan pergerakan kapal diatas air
Longitudinal Stresses
Bilamana kapal mengapung diair maka terdapat 2 buah gaya yang bekerja yaitu:
1. Gaya gravity yang bekerja tegak lurus kebawah yang disebabkan oleh berat kapal dan isinya
2. Gaya buoyancy yang bekerja tegak lurus keatas akibat tekanan hidrostatis
Besarnya gaya gravity yang bekerja pada kapal akan sebanding dengan
besarnya gaya buoyancynya, namun tidak merata disepanjang badan kapal.
Gambar ”a” menunjukkan lengkungan gaya gravity dan buoyancy yang bekerja
sepanjang badan kapal. Pada gambar “b” menggambarkan pemuatan pada
titik - titik disepanjang badan kapal dimana terdapat titik yang
mengalami gaya gravity lebih besar dari pada gaya buoyancy atau
sebaliknya.
Gambar “c” menunjukkan lengkungan shearing force. Shearing force
dibentuk oleh pemuatan pada badan kapal sehingga menimbulkan gaya yang
bekerja keatas dan kebawah. Gambar “d” adalah lengkungan bending moment.
Bending moment jumlah moment pada satu sisi dengan sisi yang lain. Maksimun bending moment terjadi bilamana shearing force adalah nol.
Pengaruh dari bending moment terhadap kapal akan cenderung membengkokkan
sepanjang badan kapal. Bilamana gaya buoyancy yang bekerja pada bagian
tengah kapal lebih besar dari pada beratnya maka kapal akan melengkung
keatas atau disebut Hogging.
Ini disebabkan
terlalu banyak konsentrasi muatan pada bagian ujung depan dan ujung
belakang kapal. (lihat gambar 2.3). Bilamana berat kapal pada bagian
tengah kapal lebih besar daripada gaya buoyancy maka kapal melengkung
kebawah atau Sagging. Ini disebabkan karena terlalu banyak konsentrasi
muatan pada bagian tengah kapal.
Hogging dan
Sagging juga dapat disebabkan oleh pengaruh ombak pada waktu kapal
berlayar. Pada gambar (a) kapal berada pada air yang tenang sehingga
tidak ada pengaruh gaya dari luar yang menyebabkan adanya hogging dan
sagging. Namun pada gambar (b) lembah gelombang berada pada midship
kapal sehingga pada bagian midship akan mengalami gaya kebawah lebih
besar dan pada bagian ujung-ujung kapal gaya keatas lebih besar sehingga
akan terjadi sagging.
Pada gambar(c)
puncak gelombang terjadi pada bagian midship kapal sehingga mengalami
gaya keatas yang lebih besar dan pada bagian ujung-ujung kapal mengalami
gaya kebawah lebih besar sehingga akan menimbulkan Hogging.
Apabila kondisi
hogging dan sagging yang disebabkan oleh pengaruh gaya statis dan
dinamis ini muncul secara bersamaan sehingga terjadi bending moment
melebihi batas kesalamatan akan menyebabkan perubahan struktur pada
badan kapal dan bahakan menimbulkan terjadi patah pada badan kapal
Bilamana kapal mengalami olengan maka akan terjadi
pengaruh gaya dari luar secara melintang terhadap badan kapal yang bisa
menyebabkan perubahan struktur kapal secara melintang. Hal ini disebut dengan
Racking (lihat gambar) dan pengaruh ini sangat besar dampaknya apabila kapal
dalam kondisi kosong (light condition).
Oleh sebab itu untuk mengurangi adanya racking
pada kapal dipasang brackets dan beam knees pada sambungan frame dan deck untuk
menahan terjadinya racking.
ISTILAH
– ISTILAH
Heaving
|
Gerakan
kapal yang terjadi pada kapal yang merupakan gerakan naik turun.
|
Swaying
|
Gerakan
kapal yang terjadi pada kapal yang merupakan gaya ayun kanan kiri.
|
Surging
|
Gerakan
kapal yang terjadi pada kapal yang merupakan gaya dorong maju dan Mundur.
|
Yawing
|
Gerakan
putar pada sumbu tegak
|
Rolling
|
Gerakan
putar pada sumbu datar membujur.
|
Pitching
|
Gerakan
putar pada sumbu datar melintang.
|
Hogging
|
Tegangan
yang terjadi pada badan kapal karena konsentrasi muatan/ berat Pada bagian
depan dan belakang.
|
Sagging
|
Tegangan
yang terjadi pada badan kapal karena konsentrasi muatan/ berat Berada di tengah tengah kapal.
|
Painting
|
Tegangan
secara lokal yang terjadi pada lajur kulit kapal secara keluar dan kedalam yg
merupakan gaya lengkung disebabkan oleh tekanan naik dan turun pada lambung
kapal pada waktu berada diantara ombak.
|
Pounding / slamming
|
Tegangan
local yang besar yang terjadi pada lajur plat dasar/ bottom dan pada gading
bagian depan pada waktu kapal berlayar mendapat ombak dari depan, tegangan ini terasa sekali
pada waktu kapal diisi ballast tidak
penuh yang terjadi dil lajur kulit dasar/ bottom belakang pada perpotongan
sekat kedap air.
|
racking
|
Tegangan
secara melintang yang terjadi pada
waktu kapal mengalami rooling, tegangan terjadi bergerak kesamping pada
struktur dasar berganda / bottom Dan pada lajur kulit kapal yang bergerak
naik kesisi yang lain.
|
Torsion
|
Tegangan
secara melintang terjadi pada salah satu badan kapal merupakan Gaya puntiran
pada umumnya disebabkan tenaga puntiran, badan kapal tersebut Puntiran.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar