yang namanya engineer pasti tidak jauh dari mendesain dan menggambar teknik :D. kali ini ane akan membocorkan sedikit tentang dasar dasar mendesain kapal. ini adalah tahap awal dalam mendesain kapal, yaitu dimulai dari rencana garis. di post kali ini ane hanya akan menerangkan secara umum saja, nanti kalo ada waktu, akan ane post desain rencana garis kapal ku :D
1. DEFINISI
Sisi luar
lambung kapal berbentuk lengkung pada beberapa kasus terdapat tekukan,
penggambaran lambung kapal pada sebidang kertas gambar dinamakan rencana
garis kapal. Rencana
garis badan kapal adalah untuk melihat dan mengukur badan kapal dalam 3
dimensi dengan cara membuat potongan badan kapal dengan 3 macam bidang,
yaitu : bidang datar horizontal, bidang datar vertikal melintang, dan bidang datar vertikal memanjang kapal.
Selanjutnya potongan yang berupa garis tersebut diproyeksikan pada masing-masing bidang :
1. Proyeksi potongan dengan bidang-bidang horizontal disebut Half Breadth Plan (water lines).
2. Proyeksi potongan dengan bidang-bidang vertikal melintang disebut Body Plan.
3. Proyeksi potongan dengan bidang-bidang vertikal memanjang disebut Sheer Plan (bow-buttock lines).
Gambar 3.2. Proyeksi potongan badan kapal
Berikut ini adalah salah satu contoh gambar rencana garis (lines plan) sebuah kapal :
Gambar 3.3. Contoh lines plan
2. ISTILAH-ISTILAH
Untuk membuat suatu kapal di galangan maka pertama-tama yang harus
dikerjakan adalah memindahkan gambar rencana garis (lines plan, dalam
skala tertentu) ke papan mould loft dengan skala 1 : 1.
Dalam rencana garis (lines plan), ada istilah-istilah penting yang dipergunakan seperti diuraikan berikut ini :
A. Garis Air (Water Line)
- Diumpamakan
kapal dipotong-potong secara memanjang (mendatar horizontal).
Garis-garis potong yang mendatar tersebut disebut garis air (water
line). Dan dari bawah diberi nama WL0, WL1, WL2, WL3, WL4, dst.
- Tiap-tiap penampang hasil potongan disebut bidang garis air.
- Bentuk bidang garis air sedapat mungkin meruncing di kedua ujung (depan & belakang).
B. Garis Dasar (Base Line)
- Proyeksi base line adalah bidang garis air nol (WL0). Garis dasar harus selalu datar.
- Pada
kapal yang direncanakan dalam keadaan datar (even keel), garis dasar
selalu berhimpit dengan garis lunas (keel) yang paling bawah. Untuk
kapal yang direncanakan trim belakang, garis dasar menyudut dengan
lunas.
- Kapal
yang dibangun dengan trim belakang (umumnya pada kapal kecil), agar
dalam keadaan kosong (light condition) baling-baling kapal tersebut
masih tetap berada di bawah garis air.
- Garis-garis vertikal (station), harus selalu diambil tegak lurus dengan garis dasar.
- Dalam menggambar kapal, garis dasar harus selalu lebih dulu ditentukan, sebelum menggambar bagian-bagian lain.
C. Garis Muat (Load Water Line)
- Adalah garis air (water line) yang paling atas pada waktu kapal dimuati penuh dengan muatan.
- Dalam
prakteknya, letak garis muat pada kapal dapat dilihat dengan adanya
tanda lambung timbul (freeboard mark) pada lambung kiri-kanan kapal
lebih kurang di tengah-tengah kapal.
- Tinggi garis muat (T) diukur persis di tengah-tengah kapal (midship).
D. Garis Geladak Tepi (Sheer Line)
- Adalah garis lengkung dari tepi geladak (deck) yang ditarik melalui ujung atas dari balok geladak.
- Garis
ini biasanya direncanakan melengkung menanjak pada bagian haluan &
buritan, hal ini untuk menjaga agar air laut tidak mudah masuk deck.
- Garis geladak tepi dapat direncanakan sesuai dengan harga sheer standar :
Harga sheer standar :
AP = 25 (L/3 +10)
1/6L dari AP = 11,1(L/3 +10)
1/3L dari AP = 2,8 (L/3 + 10)
Midship = 0
1/3L dari FP = 5,6 (L/3 + 10)
1/6L dari FP = 22,2 (L/3 + 10),
FP = 50 (L/3 + 10)
- Cara membuat garis geladak tepi (sheer line) dengan sheer standar :
Panjang
kapal (Lpp) dari AP sampai FP dibagi menjadi 6 bagian yang sama yaitu :
1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP, midship, 1/3 L dari FP, 1/6 L dari FP.
Selanjutnya pada midship diukurkan tinggi kapal (H). Kemudian pada
ketinggian ini ditarik garis datar sejajar dengan garis dasar (base
line) sedemikian rupa hingga memotong garis tegak yang ditarik melalui
titik AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP, midship, 1/3 L dari FP, 1/6 L
dari FP dan FP. Dari titik-titik perpotongan tersebut diukurkanlah
harga-harga dari sheer standar di atas.
Gambar 3.4. Garis geladak tepi
E. Garis Geladak Tengah (Camber)
- Adalah garis geladak yang diukur pada titik tengah (centre line) kapal.
- Dibuat/direncanakan
melengkung setinggi 1/50 B pada tiap-tiap titik seperti pada pembagian
garis geladak tepi (AP, 1/6L dr AP, 1/3L dr AP, midship, dst), caranya :
dari titik-titik pada garis geladak tepi yang telah dibuat diukurkan
keatas harga-harga dari 1/50 B. B adalah lebar kapal setempat pada
potongan2 AP, 1/6 L dr AP, 1/3L dr AP, dst. Tinggi lengkungan (1/50 B)
dari garis geladak tepi diukur pada centre line dari kapal disebut
Camber. Lengkungan camber sepanjang lebar kapal disebut garis lengkung
geladak.
Gambar 3.5. Garis geladak tengah
F. Garis Kubu-kubu (Bulwark)
Disebut
juga garis pagar, sesuai dengan fungsinya sebagai pagar agar orang atau
awak kapal yang bekerja di atas geladak tidak mudah jatuh ke laut.
G. Geladak Kimbul (Poop Deck)
- Adalah geladak dibagian belakang kapal yang langsung terletak di atas geladak utama.
- Umumnya ruangan di bawah geladak kimbul ini dipakai untuk ruangan akomodasi ABK.
- Tingginya diukur dari main deck berkisar antara 1,9 – 2,4 meter (tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang).
- Lebar
poop deck adalah sama dengan lebar geladak yang ada dibawahnya,
sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pertimbangan dari perencana
(designer kapal) dan diperhitungkan dalam perhitungan lambung timbul.
- Pada
kapal yang tidak ada bridge deck (geladak jembatan) maka diatas poop
deck diteruskan dengan geladak sekoci (boat deck) dan diatasnya lagi
diteruskan dengan geladak navigasi (navigation deck).
H. Geladak Agil (Fore Castle Deck)
- Adalah geladak bagian haluan kapal yang langsung terletak di atas geladak utama.
- Ruangan yang ada di bawah geladak ini umumnya dipakai untuk gudang, bengkel dan kadang juga untuk akomodasi ABK.
- Pada geladak ini ditempatkan perlengkapan2 kapal untuk berlabuh dan tambat seperti : Anchor Winch, bolder2, tali-temali, dsb.
- Tingginya berkisar 1,9 – 2,4 meter.
- Panjang geladak agil juga diperhitungkan dalam perhitungan lambung timbul.
I. Geladak Jembatan (Bridge Deck)
- Adalah geladak yang letaknya ditengah antara poop deck dan forecastle deck.
- Biasanya antara bridge deck dengan poop deck, juga antara bridge deck dengan forecastle deck terdapat lubang palkah.
- Kapal
yang sekaligus memiliki poop deck, bridge deck dan forecastle deck
disebut kapal tiga pulau (three island) dan umumnya tipe ini banyak
dipakai untuk kapal-kapal pengangkutan antar pulau.
- Pada kapal three island ini, seringkali geladak seperti boat deck, navigation deck langsung berada diatas bridge deck.
- Tinggi bridge deck juga berkisar antara 1,9 – 2,4 meter.
- Lebarnya sama dengan lebar deck yang ada dibawahnya dan panjangnya juga tergantung designer sesuai dengan kebutuhan.
- Dibawah bridge deck ini, umumnya juga dipakai untuk ruang akomodasi ABK, gudang, dsb.
J. Garis Tegak Potongan Memanjang (Buttock Line)
- Adalah garis dimana diumpamakan suatu kapal dipotong-potong secara tegak memanjang.
- Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak potongan memanjang.
- Dari
keselarasan jalannya garis tegak potongan memanjang ini, dapat
diketahui apakah garis air yang kita rencanakan itu sudah cukup baik
atau tidak.
K. Garis Tegak Potongan Melintang (Station atau Ordinat)
- Adalah garis dimana diumpamakan suatu kapal dipotong-potong secara tegak melintang.
- Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak melintang.
- Pada
umumnya, jika merencanakan kapal, maka panjang kapal ini dibagi menjadi
10 atau 20 bagian yang sama sesuai dengan panjang yang direncanakan.
Garis-garis tegak yang membatasi bagian-bagian ini disebut dengan gading
ukur atau yang umum disebut dengan station.
- Gading ukur (station) ini biasanya dimulai dari kiri ke kanan atau dari AP ke FP.
L. Garis Diagonal (Sent)
- Adalah
sebuah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada
pada garis tengah (centre line) membuat sudut denga garis tengah (centre
line).
- Kegunaannya adalah untuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading-gading ukur ke arah diagonal.
- Kalau
sekiranya bentuk dari gading ukur itu masih kurang baik atau kurang
laras, maka bentuk garis dari garis sent ini juga kurang laras.
0 komentar:
Posting Komentar